Serial animasi yang satu ini mungkin tidak terlalu terkenal seperti One Piece atau Naruto, namun cerita yang disajikan sangat epik. Sebelum masuk ke inti sedikit akan saya beberkan bagaimana sih cerita dari serial ini.Berkisah tentang dua pria yang baru masuk SMA, yaitu Moritaka dan Akito. Jadi begini ya teman teman. Moritaka diam-diam menyukai gadis yang baru dia lihat dikelasnya bernama Miho. Yang unik dari cara Moritaka melampiaskan rasa naksirnya ialah dengan menggambar wajar si Miho dari samping, kebetulan aja sih, si Miho duduk ditengah dan Moritaka di sudut kiri belakang.
So sweet banget ya. Jadi pengen gambar si dia dulu kalau bisa kembali ke masa – masa SMA, tapi sayang gambar saya juga jelek, mungkin kalah sama anak-anak yang ikut lomba – lomba di Ind*m*ret .
Beberapa gambar Miho dikumpulkan oleh Moritaka dalam sebuah buku. Dan benar saja, namanya juga anak sekolahan buku yang tertinggal di sela meja merupakan hal yang wajar. Mungkin anime ini hanya ada satu episode kali ya, jika Akito tidak melihat buku tersebut.
Betapa terkejutnya Akito melihat gambar temennya yang sudah mirip mangaka (pembuat manga /komik di jepang). Akito sendiri merupakan penulis fiksi. Ya walaupun tulisannya hanya sebatas di blog pribadi, dalam cerita ini Akito memiliki semacam bakat dalam mengarang cerita. Akal cerdik Akito terangsang dan merencanakan sesuatu yang besar .
Esoknya, dia mengajak Moritaka untuk bergabung bersamanya untuk menjadi Mangaka sembari menunjukkan buku yang tertinggal tersebut. Senyum Akito sedikit mengancam dan licik . Ya jelas saja, wajah-wajah di buku itu salah satu gadis dikelas mereka yang sangat pemalu begitu juga dengan Moritaka yang hanya berani lirik-lirik sambil gambar-gambar. Dan kebiasaan si tukang gambar terkadang kepergok sepersekian detik oleh gadis itu, iy juga sih kalau serasa dipantau terus menerus hawanya pasti berbeda. Moritaka setuju untuk bergabung dengan Akito, dengan rencana Akito membuat cerita dan Moritaka hanya menggambar. Akito memberi saran untuk menyampaikan perasaannya kepada Miho dan sampai saat itu, sebenarnya mereka berdua sudah punya rasa yang sama.
Entah apa yang merasuki si tukang gambar ini , dia melakukan semacam ritual yang pernah dilakukan ayahnya yang sudah meninggal, kebetulan ayahnya adalah seorang mangaka. Ritual tersebut ia dapat dari barang-barang peninggalan ayahnya,berisi buku diary dan beberapa surat cinta. Moritaka dan Akito pergi kerumah Miho. Kedua pemuda ini hanya berada di depan gerbang dan miho di depan pintu. Mereka memperkenalkan diri mereka hanya sebatas nama. Kemudian, muncul mantra dari bibir Moritaka “ aku akan menikahimu setelah kami berdua menjadi mangaka terkenal” . Balasan “iya” dari Miho bukan hanya sekedar karena si tukang gambar itu sering lirik lirik kepadanya, tetapi Miho sudah tahu siapa pria bernama Moritaka ini,kaitannya dengan ibunya serta dengan Ayah Moritaka yang sudah meninggal.
Artikel selanjutnya akan di jelasin tentang keterkaitan mereka ya teman teman. Moritaka dan Akito sepakat untuk hanya berkomunikasi melalui pesan singkat, dan hanya seminggu sekali kalau saya tidak silap. Dan pesannya benar-benar singkat. Hanya one message one reply. Kalau yang sekarang kita-kita ini sampai jam 2 pagi juga tahan chatingan sama orang yang disayang, haha.
Usul ini dibuat oleh Miho agar asmara tidak mengganggu cita-cita mereka, yang mana Miho bercita – cita ingin menjadi Seiyu atau pengisi suara dalam Anime yang kelak merupakan garapan dari Manga si Moritaka dan Akito.
Nah, intinya ya begitu, kurangi pacaran – pacaran yang negatif, yang negatif yang mana ya? Akh Pokoknya yang itu-itu lah.